Sanro vs Dukun “Abal-Abal” : Eksistensi Pengobatan Tradisional di Era Modern

  • Muhammad Irfan Syuhudi Badan Riset dan Inovasi Nasional
Keywords: sanro, dukun abal-abal, pengobatan tradisional, medis, nonmedis

Abstract

Kehadiran dukun palsu atau sering disebut juga dukun abal-abal di tengah masyarakat, ternyata tidak membawa stigma terhadap dukun asli atau sanro. Buktinya, masyarakat masih mempercayai sanro dapat mengobati sakit medis maupun nonmedis (supranatural). Artikel ini bertujuan ingin mendeskripsikan strategi sanro menghadapi keberadaan dukun abal-abal di masyarakat, serta bagaimana pasien membedakan antara sanro dengan dukun abal-abal. Menggunakan jenis penelitian kualitatif, pengumpulan data bersumber dari wawancara, pengamatan, dan studi pustaka. Sedangkan penentuan informan dilakukan dengan sengaja (purposive sampling), yaitu orang-orang yang memahami penelitian ini, yaitu sanro dan mereka yang pernah berobat ke sanro (pasien). Sementara analisis penelitian ini menggunakan analisis naratif. Penelitian ini menemukan, sebagai berikut: Pertama, sanro sebenarnya tidak merasa terganggu dengan kehadiran atau keberadaan dukun abal-abal di tengah-tengah mereka. Sanro bahkan merasa kasian dengan tindakan dukun abal-abal yang menipu orang sakit demi meraup keuntungan ekonomi. Dengan pengobatan bersumber dari ajaran Islam (doa-doa, ayat-ayat Al-Quran, mengaji, dan medium air putih), ini juga merupakan salah satu strategi sanro untuk mendapat kepercayaan masyarakat. Kedua, cara pasien membedakan antara sanro dengan dukun abal-abal, yaitu sanro bisa mengobati penyakit medis dan nonmedis, yang dibuktikan dengan kesembuhan pasien, serta sanro mengobati pasien tanpa bayaran sedangkan dukun abal-abal selalu mematok harga untuk setiap kali pengobatan. Pengobatan tradisional berkaitan dengan kepercayaan dan keyakinan pasien terhadap keahlian mengobati sanro. 

References

Al-Kumayi, S. (2011). Islam Bubuhan Kumai. Perspektif Varian Awam, Nahu, dan Hakekat. Kementerian Agama R.I.

Alhumami, A. (2009). Dukun dan Politik. Http://Www.Bernardsimamora.Co m/Dukun-dan-Politik, Diakses pada 10 Agustus 2022.

Bakti, Indra Setia, D. (2018). Eksistensi Dukun di Tanah Gayo. Jurnal Sosiologi USK, 12(2), 111– 127.

Creswell, J. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar.

Geertz, C. (1983). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. PT. Dunia Pustaka Jaya.

Hadisaputra. (2016). Relasi Agama, Magi, dan Sains dalam Pentas Politik: Studi Kasus Bunda-Sang Penasehat Spiritual. Etnosia, 01(01), 15–29.

Hafid, A. (2019). Pengobatan Tradisional Penyakit “Nonmedis” pada Masyarakat Adat Kajang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Pangadereng, 5(2), 187– 206.

Hefner, R. (1990). Hindu Javanese: Tengger Tradition and Islam. Princeton University Press.

Hidayat. (2019). Kedudukan, Peran, dan Fungsi Dukun Pandita di Suku Tengger, Umbara. Indonesian Journal of Anthropology, 4(1), 44–52.

Idrus, N. I. (2003). To Take Each Other: Bugis Practice of Gender, Sexuality, and Marriage.

Ilyas, A. (2017). Paradigma Masyarakat tentang Dukun (Melacak Peran dan Posisi Dalam Struktur Sosial Politik dan Ekonomi Masyarakat). Kontemplasi, 6(2), 309–328.

Kalangie, S. N. (1994). Kebudayaan dan Kesehatan; Pengembangan Pelayanan Kesehatan Primer Melalui Pendekatan Sosiobudaya. PT Kesaint Blanc Indah Corp.

Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa, Seri Etnografi Indonesia No. 2. PN Balai Pustaka.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi Cetakan ke-28. Remaja Rosdakarya.

Pals, L., D. (2001). Seven Theories of Religion: dari Animisme E.B Taylor, Materialisme Karl Marx, Hingga Antropologi Budaya

C. Geertz. Penerbit Qalam. portalmakassar.com. (2021). Puskesmas di Makassar Siap Vaksinasi Ini Daftarnya. Https://Portalmakassar.Com/47Puskesmas-Di-Makassar-SiapVaksinasi-Ini-Daftarnya/, Diakses Pada 17 Agustus 2022.

Radhival, M. (2022a). Bongkar Tuntas!! Dukun Berkedok Karomah, Laduni, Ilmu Putih Ft. Ustadz M. Faizar. https://www.youtube.com/watch? v=25U6FdPq0rU, ditonton pada 9 Agustus 2022

Radhival, M. (2022b). Tonjokan Halu! Bongkar Pembodohan Tonjokan Jarak Jauh- Ilmu Merah. https://www.youtube.com/watch? v=dIeqckVDynE, ditonton pada 9 Agustus 2022

Rahman, N. (2006). Cinta, Laut, dan Kekuasaan dalam Epos La Galigo (Episode Pelayanan Sawerigading ke Tanah Cina; Perspektif Filologi dan Semiotik). Penerbit La Galigo Press.

Said, M. B. (1996). Dukun: Suatu Kajian Sosial Budaya tentang Fungsi Dukun Bugis Makassar di Kotamadya Ujung Pandang. Universitas Indonesi.

Suparlan, P. (1998). Kisah Lima Keluarga. Telaah-telaah Kasus Orang Meksiko dalam Kebudayaan Kemiskinan (Kata Pengantar). Judul asli: Five Families, Mexican Case Studies in the Culture of Proverty, diterjemahkan Rochmulyati Hamzah. Yayasan Obor Indonesia.

Syuhudi, M. I. (2013). Etnografi Dukun: Studi Antropologi tentang Praktik Pengobatan Dukun di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin.

Syuhudi, M. I. (2015). Sanro Makassar: Mekanisme Pengobatan dan Strategi Mempertahankan Pasien. Walasuji, 6(1), 61–72.

tribunnews.com. (2018). Daftar Rumah Sakit di Makassar Lengkap Alamat dan Nomor Telepon. Https://Makassar.Tribunnews.Co m/2018/12/17/Tribunwiki-DaftarRumah-Sakit-Di-MakassarLengkap-Alamat-Dan-NomorTelepon, Diakses Pada 17 Agustus 2022.

Widianti, Seni, D. (2021). Pengetahuan Dukun dan Praktik Pengobatannya (Kampung Kadu Nenggang, Desa Pasirhuni, Kabupaten Bandung. Jurnal Budaya Etnika, 5(2), 85– 98.
Published
2022-11-01