Pengislaman Federasi Duri Abad XVII

  • Ira Hadrayani SMPN 3 Alla
  • Mukarramah Mukarramah Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
  • Abd. Karim Badan Riset dan Inovasi Nasional
Keywords: federasi duri, islam, pengislaman, perdagangan, politik

Abstract

Federasi Duri sering kali kurang dilirik oleh akademisi terutama dalam kajian Islam. Sementara itu, wilayah ini juga cukup penting dalam perkembangan sejarah Sulawesi Selatan. Keberadaan Federasi Duri sering kali tidak terbaca pada beberapa kajian. Disisi lain, Federasi memiliki perjalanan panjang mulai dari fase tomanurung, kerajaan, masuknya Islam, Kolonialisme sampai revolusi. Artikel ini membahas tentang Federasi Duri dan berfokus pada kajian pengislaman wilayah ini. Melihat bagaimana proses Islamisasi Federasi Duri? Penyebaran Islam di Duri menempuh jalur apa? Kedua pertanyaan ini sangat penting karena proses pengislaman membutuhkan media dalam penyalurannya. Federasi Duri dalam beberapa catatan, bersentuhan dengan Islam pada 1608. Persentuhan Islam dan Federasi Duri dapat dilihat dari posisi wilayah ini yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Luwu. Pada mulanya, wilayah ini tidak menerima Islam sepenuhnya namun faktor ekonomi dalam hal ini hubungan dagang dan faktor politik Federasi Duri akhirnya tercatat memeluk Islam pada Selasa 2 Sya‟ban (17 Juni 1687). Posisi Duri berada di jalur perdagangan Bone-Sidenreng-Duri-Toraja dan pada tahun tersebut telah menjadi wilayah fasal dari Kerajaan Bone. Hasil kajian tersebut ditemukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Data diperoleh dari penelusuran Arsip Kolonial Belanda dan sumber sejarah yang berhubungan langsung dengan objek kajian baik primer maupun sekunder. Kata kunci: federasi duri, islam, pengislaman, perdagangan, politik

References

Amir, M. (2010). Islamisasi Kerajaan Bone.

Arif, M. N., Latief, R., & Ruslan, R. (2020). Dampak Pengembangan Objek Wisata Kebun Raya Massenrempulu Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat:(studi pada: Desa Batu Mila, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang). Journal of Urban Planning Studies, 1(1), 61–69.

Bagenda, M., Hamzah, B., Azis, A., Latifah, D., & Christita, M. (2020). Review 10 Tahun Perjalanan Kebun Raya Massenrempulu Enrekang. Warta Kebun Raya, 18(1), 16–25.

Batong, H. (2007). Sejarah Islam Massenrepulu. Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Manado.

Bigalke, T. W. (2006). Tana Toraja : a social history of an Indonesian people. Leiden Brill.

Daliman, A. (2012). Sejarah Indonesia abad XIX-awal abad XX : sistem politik kolonial dan administrasi pemerintahan Hindia-Belanda. Ombak.

Darwis, R. (2020). Kajian Identitas Budaya Kuliner Dangke Makanan Khas Massenrempulu. Lingue: Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra, 2(1), 38–51.

Ira Hadrayani, A. K. (2019). Masa Awal dan Terbentuknya Federasi Duri XIV. Pangadereng, 5(2), 275–289.

Makkullasse, A. H. (1986). Laporan Pengumpulan Data „Peninggalan Sejarah dan Purbakala‟Kabupaten Enrekang. Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan, Makassar.

Mappangara., S., & Abbas., I. (2003). Sejarah Islam di Sulawesi Selatan. Lamacca Press.

Masgaba, M. (2021). Dangke: Specific Culinary Enrekang Society. WJSB Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya, 12(1).

Mattulada. (1985). Latoa, satu lukisan analitis terhadap antropologi politik orang Bugis. Gadjah Mada University Press.

Mattulada. (1998). Sejarah, masyarakat, dan kebudayaan Sulawesi Selatan. Hasanuddin University Press.

Morris, D. F. van B., Mappasanda, H. A. M., Hafid, M. Y., & 324 (Indonesia), B. K. S. dan N. T. S. S. (1992). Massenrempulu menurut catatan D.F. Van Braam Morris. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Sewang, A. M. (2005). Islamisasi Kerajaan Gowa : abad XVI sampai abad XVII. Yayasan Obor Indonesia.

Sitonda, M. N. (2012). Sejarah Masssenrempulu. Yayasan Pendidikan Mohammad Natsir.

Suherman, S., Elihami, E., Rahmat, R., & Suparman, S. (2020). Kegiatan Mappuasaki Di Kabupaten Enrekang. Maspul Journal Of Community Empowerment, 2(1), 1–15.

Suparman, S. (2019). Transkripsi Fonetis Cerita Rakyat Massenrempulu. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 5(1), 314–327.

Yatim, B. (2016). Sejarah peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II..
Published
2022-11-01